Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit sampai pada pekan ketiga Oktober 2010 mencapai 21,54%.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan, perkembangan kredit terus meningkat. Saat ini posisi kredit sebesar Rp 1.647,42 triliun , sebelumnya Rp 6,11 triliun. Kenaikan tersebut bersumber dari kredit rupiah sebesar Rp 2,39 triliun dan kredit valas sebesar Rp 3,72 triliun. Dengan demikian, selama tahun 2010, kredit tercatat naik sebesar Rp 217,22 triliun atau tumbuh 15,19%. Sementara secara year on year naik Rp 291,92 triliun atau tumbuh 21,54%.
Difi memaparkan, kredit rupiah naik cukup merata pada 3 kelompok bank yaitu bank swasta, persero, dan BPD. Kelompok tertinggi mengucurkan kredit, pada kelompok bank persero sebesar Rp 1,40 triliun. Sedangkan kelompok bank asing dan campuran mengalami penurunan, masing-masing sebesar Rp 690 miliar dan Rp 500 miliar.
Sementara itu, kredit valas meningkat pada 4 kelompok bank yakni swasta, persero, bank asing, dan campuran. Difi mengatakan pertumbuhan kredit valas tertinggi pada kelompok bank persero sebesar Rp 1,37 triliun.
Proporsi penyaluran kredit valas terbesar, terdapat pada kelompok bank asing yang sebesar 52,82% , dan bank campuran sebesar 46,66% . Sedangkan yang terendah, pada kelompok BPD sebesar 0,11% dan bank persero sebesar 9,25%.(MH/dc)
*) Simak Bulettin Trijaya, Senin hingga Jumat jam 21.00 wib di 95,1 Trijaya FM Medan
No comments:
Post a Comment