Profesional Muda, Kinerja Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dinilai sudah terganggu sejak kasus hukum menimpa Gubernur Syamsul Arifin.
Pengamat Politik Sumatera Utara, Ahmad Taufan Damanik MA, mengatakan secara psikologi Syamsul Arifin kini tidak dapat berkonsentrasi dalam pekerjaan, khususnya menjalankan program pemerintahan dan mewujudkan visi misinya. Dampak politis dari kasus hukum orang nomor satu di Pempropsu itu masih akan berlangsung hingga ada kejelasan proses hukum dan akan semakin parah apabila KPK melakukan penahanan terhadap Syamsul.
Menurut Taufan, kehadiran Syamsul di beberapa acara belakangan ini sekadar memperlihatkan kepada publik bahwa dirinya dan kinerja pemerintahan tidak terganggu akibat proses hukum yang sedang berlangsung di KPK.
Taufan juga menilai situasi ini semakin memojokkan Syamsul karena adanya tarik menarik dalam kasus tersebut serta adanya orang-orang yang mengambil keuntungan dari persoalan yang sedang dihadapi Mantan Bupati Langkat dua periode itu.
Perkembangan kasus Syamsul Arifin di KPK hingga kini masih dalam proses penyelidikan. Pemberitaan belakangan ini menyebutkan, KPK sudah menyita sejumlah barang bukti berupa uang yang dikembalikan Syamsul, mobil pribadi dan rumah yang diduga berasal dari hasil korupsi dana APBD Kabupaten Langkat dari tahun 2002-2007 lalu.
Arif Rifian - Trijaya FM Medan
*) Simak Bulettin Trijaya, Senin hingga Jumat jam 21.00 wib di 95,1 Trijaya FM Medan
No comments:
Post a Comment