Negosiasi Awal Indonesia dan Jepang tentang kelanjutan PT Inalum ditunda, menunggu Keputusan Presiden soal ketua negosiator Indonesia diterbitkan. Sedianya, negosiasi Indonesia dengan Jepang dijadwalkan esok hari, Jumat 5 November 2010.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, sebetulnya Presiden secara lisan telah menunjuk dirinya sebagai ketua negosiator. Namun penunjukan itu tidak dikuatkan dengan surat keputusan presiden. Hidayat pun mengusulkan agar Menteri BUMN atau Menteri Keuangan, dipertimbangkan menjadi ketua negosiator soal Inalum. Usulan itu telah disampaikan melalui Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
PT Inalum merupakan perusahaan patungan Indonesia dengan Jepang, yang bergerak dalam industri aluminium. Pemerintah Indonesia menguasai 41,13% saham, di perusahaan itu, sisanya sebesar 58,87% dikuasai Jepang. Kapasitas produksi perusahaan ini, berkisar 230.000-240.000 ton per tahun. Selama ini, hasil produksi Inalum sebagian besar dikirim ke Jepang. Ironinya, Indonesia harus mengimpor alumunium dari negara lain, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Perusahaan ini akan habis masa kerja samanya pada 2013. Negosiasi dengan Jepang nanti, akan menentukan kelanjutan PT Inalum. Sejumlah pihak menginginkan agar pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh saham perusahaan tersebut.
*) Simak Bulettin Trijaya, Senin hingga Jumat jam 21.00 wib di 95,1 Trijaya FM Medan.
No comments:
Post a Comment