Anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN), Aviliani memperkirakan arus modal masuk (capital inflow) ke Indonesia masih akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Tren ini juga terjadi di beberapa negara asean lainnya.
Hal ini terjadi, karena recovery ekonomi AS diperkirakan baru terjadi tujuh tahun lagi. Sehingga para investor akan menempatkan dananya ke negara-negara yang dinilai menguntungkan.
Avialiani mengingatkan, arus modal yang masuk itu bisa mengganggu sektor keuangan dalam negeri, yang biasa disebut gelembung ekonomi. Untuk itu, sebaiknya aliran modal masuk harus digiring ke sektor riil. Jika arus modal asing itu digiring ke sektor ril, maka dapat menyerap tenaga kerja.
Menurut dia, pemerintah harus membuat aturan guna mendorong aliran modal masuk ke sektor riil. Misalnya menunda keinginan daerah menerbitkan obligasi daerah. Karena dikhawatirkan, modal asing ini akan keluar, (terjadi pelarian modal), ketika ekonomi Amerika Serikat pulih kembali.
Ia menyebutkan, dampak dari derasnya capital inflow hingga saat ini adalah menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Namun hal ini bisa berdampak negatif pula, yaitu mendorong tingkat konsumsi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardoyo mengatakan tidak akan menerapkan capital kontrol, atas derasnya aliran dana asing masuk ke Indonesia.(MH)
No comments:
Post a Comment